Senin, 19 September 2016

Pendidikan Kesehatan di Indonesia

Adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia baik itu secara terstruktur, maupun tidak terstruktur. Pendidikan di Indonesia Secara terstruktur, pendidikan Indonesia ditangani oleh Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar. Yaitu : SD 6 tahun, SMP 3 tahun. Belanda memperkenalkan sisterm pendidikan formal bagi penduduk Hindia-Belanda (cikal bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu. pendidikannya dengan tingkat sebagai berikut : Sejarah Pendidikan di Indonesia Europeesche Lagere School (ELS) - Sekolah Dasar bagi Eropa
Hollandsch-Inlandsche School (HIS) - Sekolah Dasar bagi pribumi
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) - Sekolah Menengah Pertama
Algemeene Middelbare School (AMS) - Sekolah Menengah Atas Pendidikan Dasar : Jenjang pendidikan awal selama 9 tahun masa sekolah anak anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah Jenjang Sekolah di Indonesia Pendidikan Menengah : Jenjang lanjutan pendidikan dasar Pendidikan Tinggi : jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Masalah Pendidikan di Indonesia Data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

(1). Rendahnya sarana fisik.

(2). Rendahnya kualitas guru.

(3). Rendahnya kesejahteraan guru.

(4). Rendahnya prestasi siswa.

(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan.
(Equality dan Equity)

(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan.

(7). Mahalnya biaya pendidikan. Banyak anak-anak jalanan mengamen , mengemis dan berjualan koran,padahal di usia mereka bukan waktunya untuk bekerja, tugas mereka adalah mengeyam pendidikan selama 12 tahun untuk masa depan mereka yang lebih baik lagi. UUD pasal 8 no 23/2002 tentang penjaminan anak jalanan diasuh oleh pemerintah, tidak terlaksana dengan baik Para penjabat tinggi yang berpergian ke luar negeri hanya untuk kepentingan pribadi tidak memikirkan gimana rakyatnya. Lalu para penjabat memanfaatkan uang negara untuk foya-foya dalam merenovasi gedung DPR. Pemerintah kita telah membodohi rakyatnya sendiri dengan mempromosikan “pendidikan bersubsidi” sebagai “pendidikan gratis”. Subsidi pendidikan untuk memberikan pendidikan gratis untuk setiap anak negeri hingga level menengah tidak pernah berjalan dengan baik. Lantas, apakah solusi yang tepat? Pemerintah harus lebih memperhatikan rakyat kecil. Tepati program "Sekolah Gratis". Memperbaiki sekolah yang bangunannya sudah rusak. Juga meratakan sekolah-sekolah ke daerah yang terpencil terutama yang tidak ada sekolahnya.

Meningkatkan pendidikan para calon guru, agar prestasi yang diraih oleh para siswa pun baik. Dan meringankan biaya pendidikan bagi siswa yang kurang mampu, agar mereka juga dapat menerima pendidikan yang layak. Kalau tidak dibenahi dari sekarang Pendidikan Kesehatan Kesehatan di Indonesia Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat memilih dan mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia Beberapa negara mengakui Indonesia dalam mengatasi tingkat kematian ibu melahirkan 58% dan kematian bayi berkurang sekitar 50% pada tahun 1990-2007. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan/pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan. Masalah Kesehatan di Indonesia Masalah kesehatan dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja.

Masalah Perilaku Kesehatan
Masalah Kesehatan lingkungan
Penyediaan air bersih
Pengelolaan limbah dan sampah
Pengelolaan tempat-tempat umum dan pengolahan makanan
Masalah Pelayanan Kesehatan
Petugas kesehatan yang profesional
Sarana bangunan dan pendukung
Pembiayaan kesehatan
Masalah Genetik Apakah solusi yang tepat? Dimulai dari diri sendiri, jaga kebersihan lingkungan untuk menghindari berkembangnya penyakit. Kemudian, pemerintah mengusahakan untuk mengadakan acara pemberitahuan lebih lanjut terhadap menjaga kesehatan terutama bagi warga yang tidak mendapatkan pelajaran kesehatan dari sekolah. Lalu, pemerintah juga menambah fasilitas bagi puskesmas yang tidak memungut biaya berobat. Dan meratakan penyebaran puskesmas untuk berobat gratis tersebut. Rendahnya Sarana Fisik Tawuran Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar